Sabtu, 30 Juli 2016

SEJARAH KOTAWARINGIN


Awal lahirnya sebuah Desa bernama Kotawaringin atau lebih umumnya oleh masyarakat dengan sebutan Kuta Beringin tidak ada yang tahu persis kapan dan siapa yang pertama kali bermukim didaerah ini. Ini dikarenakan tidak ada bukti tertulis yang menceritakan tentang hal tersebut. Adapun nama Waringin sendiri diambil dari nama Pohon Beringin yang kala itu tumbuh subur dipinggiran Sungai, sehingga oleh pendatang dinamakan sebagai nama tempat ini, dan embel-embel nama Kota didepan kata Waringin, dikarenakan ramainya pendatang yang mengunjungi daerah ini, entah itu para pedagang yang membawa dagangannya, ataupun pembeli dari daerah atau desa- desa disekelilingnya yang hendak bertransaksi dengan para pedagang dari seberang, pendek kata Kotawaringin dimasa itu merupakan pusat jual-beli yang cukup ramai sehingga lekat lah sebutan Kota di depan nama Waringin sampai sekarang. Ada pula versi yang lain tentang asal mula nama Kotawaringin, yaitu dengan banyaknya para pendatang waktu itu entah itu para pedagang, ataupun para pelarian yang mengasingkan diri karena penjajah Kolonial Belanda dan uniknya asal para pendatang tersebut berasal dari satu tempat yang sama yaitu Pulau Kalimantan tepatnya daerah Banjar, sehingga untuk mengenang tanah kelahiran  mereka maka disepakatilah nama tanah yang baru mereka injakkan kakinya dengan Nama Kotawaringin yang seperti kita ketahui di Kalimantan juga terdapat daerah yang bernama Kota Waringin.
Seiring berjalan waktu, peran Kotawaringin sebagai pelabuhan untuk melabuhkan kapal dagang akhirnya tergeser setelah perkiraan letak yang kurang strategis, serta ditambah lagi terjadinya pengikisan tanah ditepian sungai mengakibatkan sungai menjadi sempit sehingga kapal atau perahu yang berukuran besar tidak dapat masuk. Dan berangsur-angsur kondisi Kota Waringin semakin hari semakin ditinggalkan penduduknya, sebagian besar penduduk yang pindah dari KotaWaringin beralasan ingin mengadu nasib berkebun ditempat lain, karena hampir 70% tanah Kotawaringin berpasir sehingga tidak cocok untuk bercocok-tanam karena waktu itu yang menjadi andalan pertanian dipulau Bangka adalah Karet dan Lada .
Kotawaringin, sebuah Desa yang terletak di sebelah Barat Daya Pulau Bangka, dengan luas wilayah sekarang  ±  85,25 km² pada awal tumbuhnya populasi didaerah ini bermula dikarenakan Kotawaringin adalah wilayah yang stratregis sebagai tempat persinggahan para pengarung lautan entah itu pedagang maupun para pelarian sewaktu perang melawan para penjajah asing. Dengan adanya pelabuhan yang tersembunyi kala itu menjadikan kotawaringin mempunyai peran yang cukup penting untuk menerapkan Strategi perang Gerilya di bidang kelautan. Sehingga tidak mengherankan muncul nama-nama seperti Sutan dan Raja Alam Harimau Garang atau Demang Singa Yudha, dan Gusti Kacil atau yang lebih dikenal dengan KH. Abdul Madjid. Mereka adalah Tokoh-tokoh penting yang membawa perubahan untuk Kotawaringin khususnya dan Pulau Bangka Umumnya.